Arema FC bakal berhadapan dengan Persib Bandung pada laga pekan kedua Liga 1 2020. Laga ini digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu 8 Maret 2020 pukul 15.30 WIB.
Sebanyak tujuh Polres di wilayah Jawa Timur ikut mengamankan laga ini. Mulai dari Polres Malang, Polresta Malang Kota, Polres Batu, Polres Pasuruan, Polres Pasuruan Kota, Polres Blitar dan Polres Blitar Kota.
"Personel yang kita kerahkan 1.800 orang. Kami juga minta bantuan Brimob, Sabhara Polda Jatim dan Polres-Polres tetangga kami di Kota Malang, Batu, Pasuruan dan Blitar. Nanti semua akan kita libatkan," kata Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar, Rabu 4 Maret 2020.
Rencananya, seluruh unsur pihak keamanan akan melakukan simulasi pengamanan pertandingan di Stadion Kanjuruhan pada Jumat 6 Maret 2020 sekitar pukul 09.00 WIB. Dalam simulasi ini segala kemungkinan yang terjadi akan diantisipasi.
"Nanti kita akan melibatkan seluruh unsur pengamanan di sana, kemudian juga kita akan tentukan berapa orang personel yang di sini. Kita juga akan menghadapkan dengan situasi misalnya merah, kuning nanti semuanya akan disimulasikan," jelasnya.
Segala persiapan pengamanan pertandingan pun telah dilakukan dengan baik oleh Polres Malang sejauh ini. Salah satunya dengan menggelar rapat koordinasi lintas sektoral kemarin Selasa, 2 Maret 2020. Dalam rapat tersebut, pihak keamanan juga telah memetakan titik kerawanan.
"Titik kerawanan yang pasti nanti di stasiun-stasiun itu akan kita lakukan operasi. Kemudian titik-titik kerawanan di stadion," bebernya.
"Dari sekarang saya sudah sampaikan kepada para Kapolsek dan Kasat untuk melakukan operasi-operasi cipta kondisi. Salah satunya, apabila ada yang berjual beli miras tidak berizin, dan peredaran sajam kita lakukan penindakan secara tegas," pungkasnya.
Pengamanan Ekstra Berkaca dari Dua Musim Lalu
Pengamanan ekstra ini dilakukan bukan tanpa alasan. Sebab pertemuan dua musim lalu antara Arema FC kontra Persib Bandung berujung ricuh.
Bertanding di Stadion Kanjuruhan pada Minggu 15 April 2018 silam, kedua tim gagal melanjutkan pertandingan lantaran sejumlah oknum suporter masuk ke lapangan.
Insiden tersebut berlangsung pada menit ke-90+2, atau semenit jelang injury time yang diberikan wasit di babak kedua. Ketika itu skor pertandingan masih sama kuat 2-2.
Sebenarnya atmosfer pertandingan mulai memanas ketika Arema tertinggal 1-2 oleh Persib. Tepatnya setelah
Ezechiel N'Douassel mencetak gol keduanya pada menit ke-78.
Saat itu, muncul beberapa barang yang dilempar para penonton lantaran tak puas menerima keadaan. Kondisi sempat mereda, setelah Arema menyamakan kedudukan pada menit ke-88 melalui aksi Balsa Bozovic.
Merasa puas dengan skor 2-2, Persib mencoba memperlambat tempo pertandingan dan menjurus mengulur-ulur waktu. Termasuk aksi kiper Persib, Deden Natshir yang ingin mengikat tali sepatunya.
Hal tersebut tak diterima oleh sejumlah oknum suporter, hingga akhirnya banyak pendukung yang turun ke pinggir lapangan untuk main hakim sendiri.
Ternyata, jumlah suporter yang turun tidak sebanding dengan petugas keamanan yang tersedia. Akibatnya, kericuhan melebar hingga ke tengah lapangan.
Salah satu korban kericuhan tersebut adalah pelatih Persib Bandung saat itu, Mario Gomez (saat ini melatih Arema FC). Dia tampak terluka di bagian kening kanan.